Kompresor Reciprocating dan Rotary: Apa Bedanya
Anda ingin membeli kompresor udara baru, namun belum tahu apakah akan memilih antara model reciprocating atau rotary screw? Meski keduanya merupakan kompresor udara dengan perpindahan positif dan memiliki fungsi serupa, cara kerja dan kegunaan utamanya berbeda.
Kami akan menjelaskan fitur dan manfaat keduanya, sehingga Anda dapat memutuskan kompresor apa yang paling sesuai dengan kebutuhan fasilitas dan operasional Anda.
Apa itu Kompresor Reciprocating?
Kompresor reciprocating yang disebut juga dengan kompresor piston adalah kompresor udara yang menggunakan piston yang digerakkan oleh poros engkol untuk memampatkan udara. Piston bergerak maju dan mundur dalam sebuah silinder, memampatkan udara saat bergerak ke arah kepala silinder. Kemudian, udara hasil dari pemampatan tersebut disimpan di dalam tangki penerima dan siap untuk digunakan.
Penggunaan piston untuk kompresi udara dilakukan sejak pertengahan tahun 1600-an. Sejak saat itu, tidak terlalu banyak perubahan dalam hal desain dan mekanisme kompresor udara reciprocating.
Apa itu kompresor rotary screw?
Kompresor rotary screw, yang disebut juga kompresor udara rotary, merupakan tipe kompresor udara yang menggunakan dua sekrup heliks yang saling bertaut (disebut rotor) untuk memampatkan udara. Rotor yang berbentuk spiral yang saling mengunci ini berputar dan menjebak udara melewati sebuah ruang dan memampatkannya ke dalam ruang yang lebih kecil. Udara yang dimampatkan terus dihasilkan seiring perputaran rotor. Kemudian, udara tersebut disimpan dalam tangki penerima dan siap untuk digunakan.
Desain kompresor rotary screw tidak terlalu banyak berubah sejak ditemukan pada pertengahan tahun 1900-an. Konsep dasarnya dengan penggunaan dua rotor yang saling bertaut untuk memampatkan udara masih tetap sama. Namun, kemajuan di bidang manufaktur dan material telah meningkatkan efisiensi dan daya tahan kompresor ini. Bahkan, kini kompresor tipe ini kini memiliki fitur kontrol elektronik dan otomatisasi sehingga kompresor ini menjadi semakin mudah untuk dikelola dan dirawat. Sebagian kompresor rotary screw kini dilengkapi penggerak dengan kecepatan bervariasi yang memungkinkan untuk menyesuaikan aliran udara sesuai kebutuhan sehingga dapat menghemat energi.
Kompresor Reciprocating dan Rotary Screw: Apa Bedanya?
Ada beberapa perbedaan penting antara kompresor rotary screw dan kompresor reciprocating:
Desain:
Kompresor rotary screw menggunakan dua sekrup heliks yang saling bertaut (rotor) untuk memampatkan udara, sementara kompresor reciprocating menggunakan piston yang dikontrol oleh poros engkol.
Efisiensi:
Kompresor rotary screw pada umumnya lebih efisien dalam hal konsumsi listrik dan biaya dibandingkan kompresor reciprocating. Kompresor rotary screw menggunakan dua sekrup heliks yang saling bertaut untuk memampatkan udara, yang menghasilkan aliran udara yang lebih berkelanjutan dan kehilangan energi lebih sedikit dibandingkan pergerakan piston pada kompresor reciprocating.
Meskipun demikian, kompresor rotary screw membutuhkan biaya awal yang lebih besar, karena cara kerjanya lebih kompleks dan menggunakan teknologi yang lebih canggih dibandingkan kompresor reciprocatingl.
Tingkat kebisingan:
Kompresor rotary screw dikenal karena pengoperasiannya yang tidak terlalu bising, dibandingkan kompresor reciprocating yang cenderung lebih bising karena pergerakan piston. Tingkat kebisingan kompresor rotary screw pada umumnya berkisar antara 70-80 dB(A), sementara kompresor reciprocating dapat menghasilkan tingkat kebisingan sekitar 80-90 dB(A), tergantung ukuran, model, dan merek.
Akan tetapi, patut diperhatikan bahwa seiring kemajuan teknologi, beberapa kompresor reciprocating kini dilengkapi fitur peredam kebisingan, yang dapat mengurangi tingkat kebisingan secara efektif.
Pemeliharaan:
Pemeliharaan kompresor menjadi poin penting saat mengambil keputusan. Kompresor rotary screw pada umumnya lebih mudah dirawat dibandingkan kompresor reciprocating. Kompresor rotary screw memiliki komponen bergerak yang lebih sedikit, sehingga lebih kecil kemungkinan aus dan titik potensi masalahnya. Selain itu, ketiadaan ring piston di kompresor rotary screw mengurangi kebutuhan untuk mengganti oli secara berkala, dan potensi kebocoran oli lebih kecil.
Meskipun lebih sulit untuk dirawat, kompresor reciprocating tetap menjadi pilihan populer bagi sebagian dunia usaha karena biaya awalnya yang rendah dan desainnya yang ringkas.
Aliran udara:
Kompresor rotary screw dikenal karena menghasilkan aliran udara yang lebih lancar dan konsisten dibandingkan kompresor reciprocating. Dua sekrup heliks yang saling bertaut pada kompresor rotary screw memampatkan udara secara terus-menerus, sehingga menghasilkan aliran udara terkompresi yang stabil. Di sisi lain, kompresor reciprocating mengandalkan pergerakan piston untuk memampatkan udara, yang dapat menyebabkan denyutan dan fluktuasi pada aliran udara, terutama pada tekanan yang lebih tinggi.
Tekanan udara:
Tipe kompresor udara yang dipilih dapat memengaruhi output tekanan secara signifikan. Baik kompresor rotary screw maupun reciprocating memiliki kemampuan yang berbeda.
Kompresor rotary screw dirancang untuk menghasilkan udara terkompresi dengan tekanan tertentu, pada umumnya hingga 150 psi (10,3 bar), yang menjadikannya ideal untuk situasi seperti pengoperasian alat pneumatik.
Di sisi lain, kompresor reciprocating dirancang untuk menghasilkan udara terkompresi dengan tekanan yang lebih tinggi, sering kali mencapai 200 psi (13,8 bar) atau lebih. Kompresor ini sangat cocok untuk aplikasi udara bertekanan tinggi seperti dalam proses industri dan pengecatan semprot. Selain itu, tekanan yang dihasilkan oleh kompresor reciprocating dapat bervariasi seiring pergerakan piston, yang menyebabkan denyutan dan perubahan tekanan udara.
Ukuran:
Kompresor rotary screw lebih besar bila dibandingkan kompresor reciprocating. Dikarenakan memproses udara dengan volume yang lebih banyak, kompresor rotary screw dilengkapi motor berukuran besar yang menghabiskan lebih banyak ruang, bahkan terkadang diperlukan ruangan terpisah.
Di sisi lain, kompresor reciprocating berukuran kecil. Desainnya yang ringkas memudahkan dipasang di ruangan yang sempit atau di area dengan ruang yang terbatas.
Pada akhirnya, pilihan antara kompresor rotary screw dan kompresor reciprocating akan bergantung pada kebutuhan aplikasi yang spesifik, seperti seberapa besar udara terkompresi yang dibutuhkan, kondisi pengoperasian, dan juga anggaran.
Kompresor Reciprocating dan Rotary Screw: Mana Yang Harus Dipilih?
Kompresor reciprocating dan kompresor rotary screw cocok untuk kebutuhan dan industri yang berbeda.
Kompresor rotary screw paling ideal untuk aplikasi yang memerlukan aliran udara terkompresi dengan tingkat tekanan yang konsisten. Kompresor ini biasanya digunakan di industri yang memerlukan udara terkompresi dalam volume besar, seperti manufaktur, konstruksi, minyak dan gas, makanan dan minuman, farmasi, tekstil, otomotif, dan pembangkit tenaga listrik.
Sementara di sisi lain, kompresor reciprocating paling cocok untuk industri yang memerlukan udara bertekanan tinggi dengan tingkat aliran yang rendah. Biasanya, kompresor tipe ini digunakan pada industri otomotif, konstruksi, manufaktur, dan HVAC.
Produsen Kompresor Reciprocating dan Rotary Screw Tepercaya - Atlas Copco
Atlas Copco adalah produsen dan pemasok kompresor udara untuk industri secara global yang beroperasi di lebih dari 180 negara. Perusahaan ini menawarkan kompresor udara reciprocating dan rotary screw untuk kebutuhan industri yang dapat meningkatkan keandalan dan waktu pemakaian.
Belum yakin mengenai solusi mana yang terbaik bagi Anda? Hubungi perwakilan Atlas Copco untuk mendapatkan saran dari pakar kami dalam memilih produk terbaik di industri ini. Hubungi kami untuk mendapatkan konsultasi gratis.