Dalam menentukan apakah getaran kompresor Anda sesuai dengan yang diharapkan, Anda perlu melakukan beberapa analisis getaran. Sebagian besar analis getaran dan perusahaan yang memantau getaran kompresor akan mengukur getaran dengan instrumen seperti akselerometer, probe seismik, dan/atau proximity probe. Data dari instrumen-instrumen ini dianalisis dengan vibration tester/analyzer. Kemudian menghasilkan data dalam plot spektrum dan plot bentuk gelombang waktu yang akan memberikan wawasan berharga kepada pengguna tentang operasi kompresor.
Mengapa perlu memperhatikan getaran kompresor?
Setiap mesin akan bergetar saat beroperasi. Tidak peduli seberapa tegap sewaktu dipasang, mesin dan semua struktur yang terpasang akan mengalami gerakan yang tidak diinginkan yang disebabkan oleh berbagai gaya. Berbagai gaya ini biasanya terkait dengan pergerakan berbagai bagian di dalam mesin. Jika gerakan yang berhubungan dengan getaran ini menjadi terlalu besar, maka akan terjadi kerusakan pada mesin.
Apa yang menyebabkan getaran pada kompresor?
Secara umum, getaran dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk poros bengkok, ketidakseimbangan pada bagian yang berputar, roda gigi yang aus atau bengkok, bantalan yang rusak, kopling atau bantalan yang tidak sejajar, gaya elektromagnetik, dan masih banyak lagi. Namun, getaran kompresor biasanya disebabkan oleh ketidakseimbangan pada bagian yang berputar dan gaya aerodinamis yang tidak normal.
Terlepas apapun modelnya, beberapa penyebab umum getaran kompresor antara lain:
- Ketidakseimbangan (unbalance)
- Ketidaksejajaran (misalignment)
- Kelonggaran
- Masalah Bantalan
- Resonansi/Kecepatan Kritis
Bagaimana getaran memengaruhi sistem udara terkompresi?
Ketika Anda mempertimbangkan bagaimana getaran terjadi dalam kompresor, Anda harus mempertimbangkan unit kompresor dan semua peralatan pelengkap yang melekat padanya. Unit kompresor, dryer, filter, intercooler, perpipaan, dan lain-lain. Semuanya bergabung untuk membentuk sistem mekanis kompleks yang mentransmisikan energi getaran.
Apa saja jenis getaran kompresor?
Dua jenis getaran yang dominan dalam kompresor adalah getaran translasi (lateral) dan rotasi (memutar). Contoh getaran translasi adalah gerakan perpipaan eksternal karena resonansi. Ketika getaran pipa eksternal menjadi berlebihan, hampir dapat dipastikan karena beberapa getaran di dalam sistem terjadi pada frekuensi yang mendekati frekuensi alami struktur pipa. Getaran rotasi yang umum terjadi adalah getaran ekstrem di sepanjang poros engkol yang frekuensinya sama dengan kecepatan poros.
Getaran kompresor screw
Kompresor sekrup juga merupakan kompresor perpindahan positif. Kompresor sekrup memiliki dua (2) rotor, rotor jantan dan betina. Biasanya, rotor jantan adalah rotor penggerak dan akan memiliki lobus yang lebih sedikit daripada rotor betina, rotor jantan empat (4) lobus dengan rotor betina enam (6) lobus adalah hal yang umum. Seperti kompresor bolak-balik, mereka mengurangi volume gas yang terkandung dalam ruang antara lobus rotor dan dinding casing kompresor. Saat rotor berputar, menyebabkan lobus rotor menyatu, ruang-ruang berkurang volumenya hingga mencapai pelepasan kompresor.
Jika male rotor pada kompresor screw memiliki jumlah lobus yang berbeda dari female rotor, maka akan memiliki kecepatan rotasi yang berbeda. Getaran dapat diperkirakan terjadi pada 1X kecepatan male rotor dan 1X kecepatan female rotor Dengan menggunakan empat (4) lobus male rotor / enam (6) lobus female rotor contoh, kecepatan female rotor akan menjadi 4/6 = 0,67X kecepatan male rotor.
