Kenapa Oilless Compressor Tidak Sama dengan Oil Free Compressor?
Kompresor Oil Free, Oilless Kompresor, Kompresor Tanpa Oli adalah istilah umum yang digunakan dalam industri di mana udara bertekanan adalah utilitas penting. Tapi tahukah Anda, apa perbedaan antara terminologi tersebut, signifikansi kelas kualitas dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi proses produksi Anda?
Ada berbagai aplikasi terutama dalam industri makanan, minuman, dan farmasi di mana udara bertekanan langsung bersentuhan dengan produk. Beberapa aplikasi penting dalam industri makanan; pencampuran bahan pengikat dalam bahan aktif dalam tablet, pelapisan & penyortiran tablet dan kapsul dalam obat-obatan, pasokan oksigen ke bakteri selama fermentasi, pemisahan nitrogen yang digunakan untuk mengawetkan makanan dalam kaleng, membersihkan botol, kemasan & cetakan.
Dengan pedoman first-time-right, selalu disarankan menghindari kontaminasi sistem dari hulu agar tidak perlu berurusan dengan potensi kerugian di tahap selanjutnya. Ingat, biaya pengerjaan ulang dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan di semua industri.
Apa Perbedaan Kompresor Oil Free dengan Oilless Kompresor?
Dapatkah kompresor udara injeksi oli Anda dengan filter saluran (secara teknis bebas oli) menghasilkan udara bertekanan 100% bebas oli?
Jawabannya tidak. Saat ini, Anda mungkin menemukan pilihan kompresor dengan istilah beragam di pasaran untuk kebutuhan kompresor bebas oli Anda. Beberapa produk memberikan solusi dengan menggunakan kompresor berpelumas oli dan ditambahkan filter, sehingga menghasilkan "secara teknis kompresor bebas oli".
Lalu apa yang harus Anda perhatikan saat ingin membeli kompresor bebas oli dengan banyaknya istilah di pasaran?
Pastikan kelas ISO menjadi patokan utama saat membeli kompresor oil free
Versi asli dari standar kemurnian udara terkompresi ISO pertama kali diterbitkan pada tahun 1991. Standar tersebut mendefinisikan lima kelas konsentrasi oli, dengan kelas yang terbaik adalah kelas 1.
Kelas 1 menentukan konsentrasi oli 0,01 mg/m3 pada 1 bar (a) 14,5 psia dan 20°C (68°F), sehingga mengonfirmasi kriteria ini kadang-kadang disebut solusi bebas minyak 'secara teknis'. Dikarenakan solusi biaya awal yang rendah, Kelas 1 menjadi pilihan banyak pabrikan. Namun, pada suhu tinggi ada lebih banyak uap oli di udara yang mengurangi efisiensi dan masa pakai filter, terutama masa pakai filter karbon aktif. Hal ini menyebabkan peningkatan kontaminasi di udara terkompresi. Ketika fakta-fakta ini ditemukan berkaitan dengan meningkatnya jumlah keluhan pengguna, kebutuhan untuk modifikasi dalam standar kualitas pun muncul.
Dengan demikian, kelas ISO dimodifikasi pertama kali pada tahun 2001 dan selanjutnya diperbarui pada tahun 2010.
Standar saat ini menetapkan batas pada kandungan oli total (aerosol, cairan, dan uap), dan standar spesifik diperkenalkan untuk pengukuran uap oli. Kelas baru yaitu Kelas 0 (Class 0) juga ditambahkan untuk mencakup persyaratan kualitas yang lebih ketat.
Sesuai dengan penambahan terbaru dari kelas kualitas ISO 8573-1: 2010, kualitas udara bertekanan sekarang diperingkatkan antara 0-6 kelas ISO. Perhatikan tabel berikut.
Kategori Kelas 0 adalah kategori paling ketat di semua kategori yang ada. Udara Kelas 0 berhubungan dengan kontaminasi oli (termasuk aerosol, cairan, uap) di udara terkompresi ditentukan oleh pengguna peralatan atau pemasok tetapi selalu lebih ketat dari Kelas 1. Saat memilih kompresor udara bebas oli, pastikan Anda memilih kompresor udara bebas oli atau kompresor oil-free Kelas 0 dan bukan kompresor udara bebas oli 'secara teknis'.
Dengan kompresor udara bebas oli Kelas 0, produk akhir Anda bebas kontaminasi dan dengan demikian membantu Anda memperoleh profitabilitas dan pendapatan tinggi dari pabrik Anda. CLASS 0 air berarti 'Nol Risiko, Nol Oli'.
