5 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Membeli Kompresor
Jika Anda saat ini memiliki rencana untuk membeli kompresor baru, maka pastikan Anda tidak membuat 5 kesalahan fatal ini:
- Memilih teknologi kompresor yang tidak tepat
- Salah menentukan ukuran yang dibutuhkan
- Memilih kualitas udara yang tidak tepat
- Membeli dari merek yang tidak memiliki jaringan servis dan suku cadang secara tersebar
- Tidak mempertimbangkan Total Biaya Kepemilikan (Total Cost Ownership) atau biaya siklus hidup kompresor
Berikut beberapa detailnya yang perlu Anda ketahui.
1. Memilih Teknologi yang Salah
Setiap industri memiliki kebutuhan sistem udara terkompresi yang berbeda untuk dapat memenuhi keperluan operasionalnya dengan maksimal. Pada kompresor piston, kompresor ini biasanya digunakan untuk penggunaan yang ringkas, baik pada bengkel atau SPBU. Selain itu teknologi pada kompresor piston juga digunakan sebagai pendukung pada mesin utama dalam menyalakan kapal. Kompresor piston pada dasarnya tidak memakan banyak tempat, mudah digunakan dan tahan lama.
Sementara itu, kompresor screw adalah pilihan yang tepat untuk bisnis skala kecil dan menengah. Apakah Anda butuh kompresor yang dapat bekerja 100% tanpa henti? Teknologi yang ada pada kompresor screw dapat memenuhi kebutuhan ini, selain itu juga menawarkan konsumsi energi yang rendah dan tingkat efisiensi kerja yang tinggi. Tidak seperti kompresor piston yang kebutuhan energinya terus meningkat seiring berjalannya waktu. Perbedaan lainnya, teknologi kompresor screw menghasilkan suara dan getaran yang kecil saat dioperasikan. Cek tips memilih kompresor screw atau kompresor piston terlebih dahulu sebelum Anda berinvestasi.
Apakah Anda membutuhkan efisiensi kerja maksimal atau penghematan energi? Apakah ukuran kompresor serta suara yang dihasilkan menjadi pertimbangan penting untuk Anda? Selalu ada pilihan untuk kebutuhan produksi Anda, jadi pastikan Anda telah paham kelebihan dan kekurangan dari masing-masing teknologi kompresor.
Semua hal tentang kompresor piston, kompresor piston bebas oli, kompresor diaphragm, kompresor screw bebas oli, kompresor scroll, blowers, kompresor turbo, teknologi tekanan radial dan axial dapat Anda baca di Panduan Manual Kompresor Edisi 9 dari Atlas Copco.
2. Memilih Ukuran yang Salah
Hal berikutnya yang harus diketahui pasti adalah ukuran dan kapasitas kompresor yang dibutuhkan. Biasanya tim lapangan Anda akan memberikan perhitungan pasokan aliran udara yang dibutuhkan dan perhitungan free air delivery (FAD). Tetapi penting untuk juga mengetahui rencana peningkatan produksi kedepannya atau yang akan datang.
Memilih kompresor yang terlalu kecil akan membebani kerja kompresor pada peningkatan volume produksi. Hal tersebut dapat menyebabkan peningkatan intensitas servis dan kerusakan suku cadang, yang pada akhirnya menjadi biaya lebih bagi Anda. Memilih ukuran kompresor yang terlalu besar akan membuang sumber daya perusahaan dalam bentuk biaya akuisisi dan biaya total kepemilikan yang lebih besar daripada seharusnya.
Lalu bagaimana caranya tahu ukuran kompresor yang sesuai untuk Anda sekarang tetapi dapat tetap berkerja maksimal semisal ada penambahan produksi di masa depan? Pastikan Anda dan tim memahami 2 poin berikut:
- "Berapa besaran tekanan yang saya butuhkan untuk konsumsi udara bertekanan saya?" Terlalu besar maka Anda akan hanya menambah biaya dan terlalu kecil hanya akan mebuat operasional Anda terganggu.
- "Seberapa maksimal volume aliran udara terkompresi yang saya butuhkan?" Terlalu kecil maka tekanan mesin akan turun dan terlalu besar maka efisiensi kerja akan menurun. Jika kebutuhan aliran udara Anda memiliki rentang yang besar, kami sarankan untuk menggunakan teknologi variable-speed drives (VSD).
3. Memilih Kualitas Udara yang Tidak Tepat
4. Membeli Merek Kompresor yang Tidak Memiliki Jaringan Servis dan Suku Cadang
Hal berikutnya yang harus dipastikan adalah, jaringan servis dan suku cadang yang dimiliki brand kompresor pilihan Anda. Sering kali saat memilih brand kompresor hanya berdasarkan harga tanpa melihat jaringan distribusinya saat dibutuhkkan pasokan dan perbaikan suku cadang seringkali menjadi sulit. Dalam kasus terburuk, perangkat tidak lagi dapat dioperasikan. Dalam kasus seperti itu, berinvestasi dalam perangkat murah tidak bermanfaat secara ekonomi. Pilihlah brand kompresor yang terpercaya dengan jaringan dan pengadaan suku cadang yang jelas.
5. Tidak Mempertimbangkan Total Biaya Kepemilikan
Biaya siklus atau total cost ownership, yaitu biaya yang dikeluarkan selama siklus hidup kompresor, seperti biaya energi, pemeliharaan dan perbaikan, serta penurunan nilai, secara signifikan lebih tinggi daripada biaya awal pembelian kompresor. Biaya energi untuk menghasilkan udara terkompresi yang dibutuhkan dapat mencapai 80% dari biaya siklus hidup. Oleh karena itu, efisiensi energi kompresor sangat penting. Biaya perawatan dan perbaikan sering diabaikan jika perangkat memiliki fasilitas pasokan dan perbaikan suku cadang yang berfungsi.