Tren pengolahan air limbah untuk instalasi yang lebih efisien
Waktu baca: 2,5 menit
Efisiensi merupakan kunci dari instalasi pengolahan air limbah modern. Sayangnya, banyak instalasi yang dibangun beberapa dekade lalu dan makin mahal untuk dioperasikan. Oleh karena itu, Anda mungkin mencari cara untuk meningkatkan instalasi pengolahan air limbah Anda untuk memenuhi standar terbaru. Beralih ke teknologi yang lebih baru, seperti aerasi gelembung, dapat membantu Anda menurunkan biaya operasional.
Pentingnya sistem aerasi yang efisien
Mari kita lihat sekilas mengapa efisiensi jauh lebih penting sekarang. Di satu sisi, masuk akal secara bisnis untuk menggunakan daya serendah mungkin dan menjaga biaya tetap rendah. Hal ini terutama berlaku pada saat tingginya harga energi dan ketidakamanan pasokan. Di sisi lain, pemerintah makin menuntut efisiensi dan agar semua bisnis menjalankan peran mereka untuk membantu mengurangi emisi karbon.
Namun, efisiensi tidak boleh mengorbankan keandalan. Proses aerasi terlalu penting untuk instalasi pengolahan air limbah.
Perbedaan antara aerasi permukaan dan aerasi gelembung
Sebagaimana disebutkan di atas, banyak instalasi pengolahan air limbah dibangun pada abad lalu. Hal ini berarti harus dilakukan peningkatan. Dalam beberapa kasus, modernisasi ini mungkin tidak memerlukan investasi besar. Pada kasus lainnya, pengeluaran di muka yang lebih besar mungkin diperlukan untuk memenuhi standar efisiensi saat ini. Pada tahun 1970-an, 1980-an, dan 1990-an, energi tampak tersedia tidak ada habisnya dengan biaya rendah. Itu sebabnya banyak instalasi pengolahan air limbah menggunakan sistem aerasi mekanis. Itu adalah solusi hemat biaya pada saat itu, tetapi tidak efisien: transfer oksigen ke dalam air sangat terbatas.
Dengan melonjaknya biaya energi, makin banyak operator pengolahan air limbah beralih ke teknologi lain: aerasi gelembung (halus). Karena injeksi udara/oksigen langsung ke dalam tangki air, ini adalah cara yang jauh lebih hemat biaya untuk menempatkan udara di tempat yang membutuhkannya.
Mengatur sistem aerasi gelembung halus membutuhkan investasi yang cukup besar, tetapi memilih sistem yang bekerja dengan oksigen terlarut ini akan lebih menguntungkan dalam jangka panjang. Memilih instalasi blower yang hemat energi akan membantu Anda menghemat biaya operasional.
Instalasi pengolahan air limbah 4.0
Cara lain yang tepat untuk menurunkan biaya operasional adalah memanfaatkan semua yang ditawarkan oleh Industri 4.0.
Dengan lebih banyak pengukuran dan parameter yang disertakan dalam kontrol, operasi, dan bahkan pemodelan instalasi air limbah, masuk akal untuk sepenuhnya memanfaatkan interkonektivitas berbagai sumber dan sistem.
Makin tinggi kualitas data, makin baik Anda dalam membuat keputusan tentang cara mengoperasikan instalasi. Misalnya, sensor hulu dapat membantu menentukan kebutuhan aerasi instalasi. Banyak sistem yang sudah memperhitungkan waktu, curah hujan yang diharapkan, dll. Anda mungkin tidak perlu memikirkan data semacam ini lagi.
Namun, sistem udara terkompresi Anda juga dapat membantu menyelesaikan pekerjaan dengan lebih efisien. Ada banyak teknologi pemantauan dan kontrol jarak jauh yang tersedia saat ini, baik pada tingkat unit individual maupun untuk instalasi lengkap. Semua teknologi ini dapat dihubungkan ke sistem SCADA Anda, yang menyederhanakan proses pengambilan keputusan dan mengoptimalkan operasi.
Memanfaatkan produksi biogas dan pemulihan panas
Baik Anda menggunakan biogas yang dihasilkan on-site maupun menambahkannya ke dalam sistem, udara terkompresi juga turut berperan. Blower dan kompresor biogas adalah solusi efisien untuk menghilangkan gas yang tidak diinginkan dan mengompresnya untuk diinjeksikan kembali ke jaringan.
Namun, peralatan udara terkompresi yang paling efisien sekali pun menggunakan energi, dan dalam prosesnya menghasilkan panas. Dengan unit pemulihan energi, panas yang dihasilkan dapat digunakan di tempat lain, misalnya untuk menghangatkan bangunan. Bagaimanapun, operasi pengolahan air limbah yang efisien tidak akan menyia-nyiakan apa pun.